Pariwisata Indonesia
Saat ini , industri Pariwisata Indonesia sedang memasuki era baru yang bersekala besar dan globa serta dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi perekonomian Indonesia . Oleh karena itu , pengelolaan pariwisata Indonesia sudah selayaknya dilakkukan dengan tata kelola destinasi pariwisata (Destination Management Organization/DMO) yang terencana , dapat diukur , lentur dan padu serta memiliki prospektif yang baik .
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dalam beberapa tahun terakhir , industri pariwisata Indonesia berkembang dengan pesat serta memiliki prospek yang cerah untuk dapat dikembangkan menjadi salah satu alat penopang perekonomian negara terbesar setelah minyak bumi dam gas .
Hal inilah yang menjadikan alasan sektor pariwisata mendapatkan perhatian khusus dalam masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dengan menempatkan Bali , Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai pintu gerbang pariwisata serta pendukung pangan nasional .
Menurut Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono , MP3EI tidak dimaksudkan untuk menggantikan RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) . MP3EI dan RPJM dibuat untuk dapat saling melengkapi serta mendorong perkembangan ekonomi di seluruh wilayah Nusantara . Dengan adanya MP3EI dan RPJM , maka para pelaku ekonomi dapat memilih bidang usahanya secara jelas sesuai dengan minat ataupun keunggulan dan potensi wilayah yang dimiliki .
Pengembangan industri pariwisata di Indonesia terus mendapatkan perhatian utama dalam perekonomian Indonesia . Hal ini terbukti dengan semakin berkelasnya investasi di bidang industri pariwisata di Indonesia .
Sebut saja pengembangan tiga kawasan wisata yang saat ini sedang dilakukan yaitu Tanjung Lesung (Ujung Kulon , Banten) , Bangka – Belitung , dan kawasan Mandalika (Lombok , NTB) memerlukan biaya investasi tidak kurang dari Rp 120 trilyun .
Dari angka ini , tentunya dapat dibayangkan berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pengembangan industri pariwisata di seluruh Indonesia . Dengan membaiknya iklim investasi di Indonesia , maka kapasitas dan diversifikasi destinasi wisata Indonesia yang memiliki daya saing internasional akan semakin banyak dan variatif .
Pariwisata Indonesia memegang peranan penting bagi perekonomian Indonesia . Untuk itu diperlukan pengelolaan daerah pariwisata yang profesional sehingga wisata indonesia bisa memiliki daya saing yang baik di tingkat global .
Dalam memajukan pariwisata Indonesia , Menteri Kebudayaan dan pariwisata RI Ir . Jero Wacik , SE mengingatkan agar pembangunan pariwisata Indonesia dapat dirancang serta dikembangkan berdasarkan tata kelola destinasi pariwisata yang baik dan benar serta dikembangkan secara profesional sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal .
Sumber : http://www.pariwisataindonesia.net/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda langsung tampil , jadi Mohon Komentar nya jangan Spam yah.... Trims